Latest Posts

10.15.2017

read more...

1.30.2011

Langkah langkah membuat Boootable Windows XP dengan Flash Disk.


• Siapkan Flash Disk, Menurut sumbernya, flash disk yang di gunakan jangan lebih dari 2 Gb, di kwatirkan akan bermasalah pada file sistem nya. ( Saya menggunakan Flash Disk 4 Gb Merk Transcend, dan tidak ada masalah. Saya sarankan pake flashdisk jangan kurang dari 1 Gb, untuk menyalin CD windows XP nya )

• Lakukan Back Up pada flash disk, Copy dan pindahkan seluruh datanya ke harddisk.
• Masukkan CD windows XP kedalam CD atau DVD Rom.
• Setelah di download, silahkan extract folder Bootable USB Flash Disk menggunakan winrar atau winzip.
• Setelah di Extract, Jalankan File bat dengan nama Bootable USB Flash Disk. Akan tampil gambar seperti dibawah ini. “Pres any key to continue….” silahkan tekan sembarang tombol untuk melanjutkan proses.


• Ada 3 opsi pilihan yaitu P, H dan N seperti gambar di bawah. Ketik huruf P pada command prompt lalu enter

• Akan tampil gambar PeToUSB seperti dibawah ini (Jendela command Promt nya jangan di close), silahkan beri nama flash disk pada kolom drive label. Langsung Klik start. Muncul jendela Pop Up “Continue?” tekan “Yes”. Muncul jendela Pop Up lagi “Are You Sure You Want To Continue?” tekan “Yes”. Proses format flashdisk akan berjalan. Setelah proses format flash disk selesai, Selanjutnya silahkan close Software PeToUSB.

• Klik lagi pada jendela command prompt, tampilan gambarnya seperti dibawah ini, dengan beberapa opsi perintah angka dan huruf. Silahkan tekan angka 1 kemudian enter untuk memilih dimana meletakkan CD windows XP, sebagai contoh DVD Rom saya letaknya di F. Pada jendela “Browse For Folder” Pilih F kemudian tekan OK.


Lalu akan muncul jendela pop up seperti ini

Tekan No, dengan tujuan agar instalasi windows xp nanti akan berjalan tanpa harus memasukkan lagi Serial number, settingan tanggal, waktu, user name, password dan sebagainya. Tahu-tahu instalasi sudah sampai pada layar welcome screen.

• Langkah selanjutnya setelah memilih No, akan tampil beberpa jendela pop up yang harus di isi. Isi nama pada jendela Give Owner Full Name, Isi nama organisasi, Isi Serial Number Windows XP dan jangan sampai keliru, Isi nama Komputer, Isi Administrator Password atau di kosongkan, Isi format waktu misalnya untuk asia isi dengan angka 205, Isi Workgroup atau biarkan saja, terakhir klik oke.








• Kembali pada jendela Command Promt, ketik angka 3 dan enter, selanjutnya proses copy instalasi windows XP ke USB Flashdisk, ini akan memakan waktu kurang lebih 15 menit.

• Setelah proses copy selesai, akan muncul jendela pop up seperti dibawah ini. Klik Yes. Kemudian pada jendela Command Promt “Pres any key to continue….” silahkan tekan sembarang tombol, jendela command prompt akan keluar dengan sendirinya. Artinya, Flash disk sudah siap dengan file-file instalasi windows xp didalamnya. Silahkan lepas USB Flash disk nya Im, selanjutnya kita akan memulai proses instalasi windows XP di NetBook mu.


Proses Instalasi Windows XP
Laptopnya (Net Book) di matiin dulu Im. Ini untuk menghindari flash disknya kemasukan virus dari NetBook mu. Kan Net Book mu terkenal tempat nongkrongnya virus. Setelah Mati, baru tancepin flash Disknya. Selanjutnya, hidupkan NetBook, tekan tombol Del atau F2 (tergantung tipe/BIOS Komputer, laptop, NetBook nya) untuk masuk ke menu Bios. Cari settingan untuk menentukan pilihan booting. Set USB FlashDisk untuk booting pertama. Save and exit. NetBook akan restart, kemudian akan tampil menu seperti gambar dibawah.

Silahkan pilih TXT Mode, lalu tekan enter. Masuk ke menu instalasi Windows XP seperti biasa. Setelah Proses formatting dan copy file ke harddisk, netbook akan restart. Biarkan saja proses booting berjalan pada Menu GUI Mode no 2, jangan pilih mode TXT lagi. Sampai di sini proses instalasi akan berjalan dengan sendirinya. Bila proses instalasi telah selesai, silahkan restart dan kembalikan settingan pada BIOS, Set Hard Disk untuk booting pertama. Selesai Im. Selanjutnya terserah, mau di apain tu NetBook.
read more...

11.19.2010

MODEM ADSL HUAWEI MT-8000


1)HUAWEI SmartAX MT800

"Untuk mengkonfigurasi ADSL MT-8000,"
(englis) :
Untuk mengkonfigurasi ADSL MT-8000, masuk ke IP address 192.168.1.1
Agar komputer kita dapat menghubungi IP tersebut, IP address PC harus disesuaikan
To mengkonfigurasi
(englis) :
To mengkonfigurasi ADSL Mt-8000, entered IP address 192.168.1.1 Agar our computer could contact this IP, IP address PC must Adapted To mengkonfigurasi






read more...

5.12.2010

Apa itu istilah 32-bit dan 64-bit pada komputer



Kita sering mendengar istilah 32-bit atau 64-bit pada komputer, itu maksudnya apa? Tulisan berikut ini mencoba menjelaskan tenant pegertian 32-bit dan 64-bit pada komputer. 32-bit dan 64-bit mengacu pada arsitektur processor. Processor 32-bit artinya register2 nya (unit penyimpanan data terkecil di dalamnya) berukuran 32 bit. Processor 64-bit artinya register2 nya berukuran 64 bit.
( Register2 inilah yang digunakan untuk melakukan macam2 operasi. Misalnya c = a b, maka register "eax" akan me-load nilai dari"a"(di memory),kemudian pada register "eax" ditambahkan nilai dari"b", lalu"eax" ditulis ke memory pada posisi variabel "c" )

Pengaruh ukuran register terhadap kecepatan:
Setiap proses baca/tulis dari memory (disebut dengan load/store) membaca/menulis informasi sebesar ukuran register; maka register 64-bit potensial membaca/menulis memory 2x kecepatan register 32-bit.
Tapi ini teoretis saja, karena kenyataannya prosesor juga menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal lain selain load/store, seperti pemrosesan matematis, vector-processing, dll.
Pengaruh ukuran register terhadap presisi:
Secara simplistik: Makin panjang register, makin banyak angka di-belakang-koma yang bisa dihitung secara akurat.
Sebagai gambaran: Misalkan resolusi bilangan real pada 32-bit adalah 0.0001, maka resolusi bilangan real pada 64-bit bisa mencapai 0.0000001 (jadi jauh lebih presisi).
Pengaruh ukuran register terhadap ukuran memori:
Salah satu dari sekian banyak register adalah "addressing register". Addressing register (atau registers, kalau lebih dari satu) adalah register yang memiliki fungsi 'menunjuk' ke alamat tertentu dalam memory. Jangkauan (range) penunjukan ini disebut dengan istilah memory space.
Pada arsitektur 32-bit, addressing registers mampu 'menunjuk' posisi memory dari 0 s/d 4'294'967'295 (4 GiB - 1). Inilah yang mengakibatkan muncul "batasan 4 GiB" pada sistem berbasis arsitektur 32-bit.
Pada arsitektur 64-bit, addressing registers mampu 'menunjuk' posisi memory dari 0 s/d 18'446'744'073'709'551'615 (16 EiB - 1). Seperti kita lihat, tidak ada lagi 'batasan 4 GiB' pada sistem berbasis arsitektur 64-bit.
Pengaruh ukuran register terhadap dataset:
"Dataset" adalah istilah untuk 'seperangkat data yang di-load ke dalam memory untuk diproses dan (optionally) ditulis kembali ke hard disk'.
Sistem 32-bit terbatas pada dataset sebesar (2^32)-1, atau (4 GiB - 1). Mengingat sebagian memory harus digunakan untuk OS dan program database ybs, maka biasanya dataset nya hanya sebesar 1-2 GiB saja.

Artinya, sebuah database yang berukuran, katakanlah, 20 GiB (tidak asing dalam konteks perusahaan besar), harus diproses 10~20x.

Sistem 64-bit tidak memiliki batasan di atas. Dia dapat me-load dataset sebesar ketersediaan memory. Artinya, database 20 GiB di atas dapat di-load seluruhnya (asal memory mencukupi), diproses dalam sekali jalan saja.
Agar kita dapat memperoleh keunggulan sistem 64-bit, maka baik software dan hardware harus mendukung.
Software 32-bit jalan di hardware 64-bit tidak bisa memanfaatkan kelebihan arsitektur 64-bit. (Software hanya akan menggunakan 32-bit saja dari 64-bit yang tersedia; 32-bit sisanya tidak dikenali) ==> disebut mode 32-bit.
Sebaliknya, software 64-bit tidak bisa jalan di hardware 32-bit karena kebutuhannya akan lebar register 64-bit tidak bisa dipenuhi.
Windows XP 32-bit dan Windows Vista 32-bit adalah 2 sistem operasi yang masih beroperasi di mode 32-bit.
Windows XP 64-bit dan Windows Vista 64-bit adalah 2 sistem operasi yang mampu beroperasi di mode 64-bit.
AMD64 adalah terobosan (breakthrough) AMD dalam dunia processor x86.
Dahulu hingga prosesor Pentium 3, Intel bersikukuh menggunakan hanya arsitektur 32-bit pada processor x86. Intel menghabiskan uang jutaan dollar untuk mengembangkan arsitektur 64-bit yang samasekali baru (artinya: tidak kompatibel dengan dunia x86) dalam bentuk Intel ITANIUM.
AMD kemudian mengembangkan instruction set (dan arsitektur) dari processor x86 yang dibuatnya (AthlonXP) sehingga lahirlah Athlon64: Processor x86 yang memiliki arsitektur 64-bit.
Instruction set yang diperluas ini disebut AMD64 oleh AMD. Intel terpaksa melakukan cross-license, dan menggunakan instruction set tersebut juga (tapi dengan nama EMT64, bukan AMD64. Biasalah, masalah corporate pride...)
Saya tidak yakin dengan Mac OS X.
Tetapi Linux memiliki versi 32-bit dan versi 64-bit.
Contoh, Ubuntu yang ada di ftp://dl2.foss-id.web.id/iso/ubuntu/releases/hardy/
Ada versi AMD64 (64-bit) dan ada versi i386 (32-bit)
Kelebihan dan kekurangan?
Kita sudah melihat kelebihan dari arsitektur 64-bit. Sekarang kekurangannya:
Banyak Software 32-bit yang tidak bisa jalan di arsitektur 64-bit, khususnya driver.

Mengapa bisa begitu?
Komputer adalah benda yang sangat kompleks. Untuk bisa berguna bagi manusia, komputer perlu melakukan apa yang disebut "Input/Output" (I/O). Contoh I/O adalah kirim/terima data via LAN, kirim gambar ke Monitor via VGA Card, dll.

Nah, semua tindakan I/O membutuhkan buffer. Sebagai contoh, kita kenal "memory VGA" pada VGA Card; itu sebetulnya adalah buffer untuk membantu VGA Card menampilkan gambar di monitor.
Masalahnya, agar I/O bisa berlangsung dengan mulus dan cepat, 'buffer' ini perlu mendapatkan alamat. Dan alamat ini di ambil dari memory space. Hal ini terjadi meskipun komponen pelaksana I/O ini memiliki buffernya sendiri (contoh: VGA Card terbaru dari nVidia / ATI biasanya punya minimal 256 MiB RAM pada card nya). Tetap saja memori pada card tersebut akan dipetakan ke memory space.
Agar tidak bentrok dengan Sistem Operasi, yang biasanya di-load ke dalam memory 'rendah' (Bottom Memory = memory dengan alamat kecil), maka biasanya pemetaan buffer ini dilakukan di memory 'tinggi' (Top Memory = memory dengan alamat besar, atau dihitung mundur dari alamat memori terbesar (2^32)-1)
Catatan: Ini juga alasan yang menyebabkan RAM komputer kalau terpasang 4 GiB hanya akan bisa dipakai Max 3,25 GiB (atau kalau untung 3,5 GiB), ada yang 'hilang' karena 'tertutupi' oleh buffer dari komponen I/O.
Nah, pada arsitektur 64-bit, hal yang sama pun dilakukan: Buffer untuk I/O dipetakan ke Top Memory. Masalahnya, Top Memory pada arsitektur 64-bit jelas terletak pada posisi yang berbeda dengan Top Memory pada arsitektur 32-bit.
Driver adalah korban yang paling jelas; mereka berusaha mengakses Top Memory 32-bit, padahal lokasi buffer tidak di situ. Akibatnya: Crash.
Software2 lain yang juga coba-coba mengakses Top Memory secara langsung akan mengalami crash juga.
Lucunya, banyak game 32-bit yang malah jalan dengan tanpa masalah di sistem 64-bit; hal ini karena mereka tidak berusaha mengakses Top Memory secara langsung, melainkan meminta bantuan Microsoft DirectX Layer untuk mengakses fitur dari sebuah VGA Card.

read more...

3.08.2010

Percepat Speed



Secara default Windows (Win XP Pro dan 2000) sebenarnya juga mengurangi bandtwith kita sebesar 20%, 20% ini digunakan window untuk mendownload update untuk window.

Berikut langkah untuk menghilangkan pengurangan bandwidth tersebut :
Klik Start - Run - ketik : gpedit.msc (tanpa tanda) Ini akan memunculkan tampilan "Windows Policy". Kemudian masuk ke : Local Computer Policy - Computer Configuration - Administrative Templates - Network - QOS Packet Scheduler kemudian di tampilan kanan pilih "Limit Reservable Bandwidth", disitu tertulis "Not Configured" - doubel klik (ada tampilan baru, "Limit reservable bandwidth Properties).
Jika ingin tahu keterangannya buka di bagian "Explain". Di situ tertulis keterangan windows secara default menggunakan 20% bandwidth kita. Kembali ke "Setting" dan pilih "Enabled" lalu ganti 20 % menjadi 0%.

read more...